picture widgets picture widgets picture widgets picture widgets picture widgets picture widgets picture widgets

Minggu, 08 November 2015

SATUAN PANJANG

Materi Matematika Kelas 4 yakni mengenal satuan panjang. Untuk belajar satuan panjang tidak harus selalu dengan model pembelajaran kolot dan kuno yang selalu menulis di papan tulis dan siswa mencatat di buku catatan. Tetapi ada cara yang efektif yakni dengan melihat video seperti berikut:

Rabu, 20 Mei 2015

SOAL IPA



IPA
TEMA 4 SUB TEMA 2
Silanglah pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang tepat !
1.     Kemajuan ... sangat membantu  manusia mengelola sumber daya alam untuk mendatangkan manfaat yang sebnyak – banyaknya.
a.   Transportasi                                            c. pengetahuan
b.  Teknologi                                               d. akomodasi
2.     Pembuatan benda yang  merupakan teknolagi sederhana misalnya pembuatan ... .
a. Tahu dan tempe                                      c. kain
b.  kertas                                                    d. payung plastik
3.     Bahan dasar untuk membuat tahu dan tempe adalah ... .
a. gandum                                                   c. kedelai
b.  kecap                                                    d. padi
4.     Pembuatan benda – benda yang  memerlukan  teknologi yang agak rumit. Misalnya tersebut dibawah ini, kecuali... .
a. pembuatan kertas                                    c. pembuatan barang dari karet
b.  pembuatan kain                                      d. pembuatan tahu dan tempe
5.     Bahan dasar kertas berasal dari ... .
a. pohon karet                                             c. bambu
b.  merang padi dan kayu lunak                    d. gabah padi dan kayu
6.     Di bawah ini adalah proses pembuatan kertas, kecuali ... .
a. kayu di potong – potong dan dihaluskan 
b. dibuat bubur kertas dan dicampur dengan perekat dan pemutih
c. dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas
d. dipintalkan
7.     Bubur kertas dari kayu disebut ... .
a. pulp                                                        c. pulm
b.  merang                                                  d. pulma
8.     Di daerah dingin membutuhkan pakaian tebal seperti kain wol. Kain wol berasal dari ... .
a. kapas                                                      c. kepompong
b.  bulu domba                                           d. ulat  sutra
9.     Kain sutra sangat mahal, karena mutunya sangat bagus. Kain sutra berasal dari ... .
a. kapas                                                      c. kepompong  ulat sutra
b.  bulu domba                                           d. ulat
10. Indonesia kaya akan sumber daya alam, kemajuan teknologi juga semakin pesat untuk itu kita harus ... .
a.  mengelola dengan baik                            c. merawat yang perlu saja
b.  menggunakan sebanyak - banyaknya       d. meningkatkan hasilnya terus


IPA
TEMA 4 SUB TEMA 2
Silanglah pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang tepat !
1.     Kemajuan ... sangat membantu  manusia mengelola sumber daya alam untuk mendatangkan manfaat yang sebnyak – banyaknya.
c.  Transportasi                                            c. pengetahuan
d.  Teknologi                                               d. akomodasi
2.     Pembuatan benda yang  merupakan teknolagi sederhana misalnya pembuatan ... .
a. Tahu dan tempe                                      c. kain
b.  kertas                                                    d. payung plastik
3.     Bahan dasar untuk membuat tahu dan tempe adalah ... .
a. gandum                                                   c. kedelai
b.  kecap                                                    d. padi
4.     Pembuatan benda – benda yang  memerlukan  teknologi yang agak rumit. Misalnya tersebut dibawah ini, kecuali... .
a. pembuatan kertas                                    c. pembuatan barang dari karet
b.  pembuatan kain                                      d. pembuatan tahu dan tempe
5.     Bahan dasar kertas berasal dari ... .
a. pohon karet                                             c. bambu
b.  merang padi dan kayu lunak                    d. gabah padi dan kayu
6.     Di bawah ini adalah proses pembuatan kertas, kecuali ... .
a. kayu di potong – potong dan dihaluskan 
b. dibuat bubur kertas dan dicampur dengan perekat dan pemutih
c. dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas
d. dipintalkan
7.     Bubur kertas dari kayu disebut ... .
a. pulp                                                        c. pulm
b.  merang                                                  d. pulma
8.     Di daerah dingin membutuhkan pakaian tebal seperti kain wol. Kain wol berasal dari ... .
a. kapas                                                      c. kepompong
b.  bulu domba                                           d. ulat  sutra
9.     Kain sutra sangat mahal, karena mutunya sangat bagus. Kain sutra berasal dari ... .
a. kapas                                                      c. kepompong  ulat sutra
b.  bulu domba                                           d. ulat
10. Indonesia kaya akan sumber daya alam, kemajuan teknologi juga semakin pesat untuk itu kita harus ... .
a.  mengelola dengan baik                            c. merawat yang perlu saja
b.  menggunakan sebanyak - banyaknya       d. meningkatkan hasilnya terus




Senin, 11 Mei 2015

Cara Memahami Watak Anak

Banyak dari orangtua dan guru bertanya dalam pikiran mereka sendiri :
  • Mengapa anak saya tidak peduli dengan masa depannya?
  • Mengapa mereka melakukan hal-hal yang tidak masuk akal (guru dan orangtua)
  • Mengapa mereka tidak mau mendengarkan walupun sudah diingatkan berkali-kali?
  • Mengapa anak saya membiarkan dirinya dipengaruhi oleh hal-hal negatif dari teman-temannya yang tidak berguna?

Nah, pertanyaan utama : bagaimana memahami perilaku dan pemikiran mereka?
Jawabanya adalah EMOSI mereka. Emosi sangat menguasai logika berpikir mereka anak-anak dan remaja. Remaja dan anak-anak jauh lebih banyak didorong oleh perasaan mereka daripada pemikiran yang baik untuk mereka. Dengan mengetahui hal ini, maka sia-sia upaya kita mengkuliahi mereka seharian. Membombardir pikiran mereka dengan nasehat positif, menjadikan diri kita motivator dadakan didepan mereka tidak akan mempan. Justru membuat anak bertambah “sebal” dengan kelakuan kita. komentar atau nasihat seperti : “kamu harus giat belajar”, “jangan buang waktumu dengan bermain terus”, “jaga kebersihan dikamarmu”, kecuali bila kita sudah terlebih dahulu mengenali perasaan mereka.
Dalam kondisi emosi yang negatif seorang anak tidak dapat menerima input dan nasehat bahkan titah sekalipun yang dapat mengubah perilaku mereka. Berbeda hasilnya jika kita mampu mengerti dan mengenali perasaan emosi mereka terlebih dahulu maka mereka akan terbuka dan mendengarkan saran logis dari kita. Anak–anak dan remaja akan melakukan sesuatu jika membuat mereka merasa nyaman atau enak di rasanya atau hatinya.

Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan belajar bersama, bagaimana reaksi kita dalam menghadapi masalah anak. Seringkali jika ada masalah maka yang ada dibenak kepala kita umumnya ada 3 hal, yaitu :
1. Memberi Nasihat, misal: “saya tadi berkelahi dengan Agus, disekolah”, respon kita pada umumnya “apa-apaan kamu ini sekolah bukan tempat belajar jadi tukang berantem, hanya penjahat yang menyelesaikan masalah dengan berantem”
2. Menginterogasi, misal: “Hp saya hilang di sekolah” respon kita pada umumnya “kamu yakin bukan kamu sendiri yang menghilangkan? Yakin kamu tidak lupa, coba diingat kembali”
3. Menyalahkan dan menuduh, misal: “tadi Edo dihukum karena tidak mengerjakan PR” respon kita pada umumnya “dasar anak malas, mulai hari ini kamu harus lebih disiplin dan perhatikan tugas disekolah”.
Setelah melihat ketiga contoh diatas, tidak ada satu ruang pun untuk mengakui perasaan atau emosi anak, betul? Seringkali kita ini hanya memberikan masukan tanpa mau mendengar apa yang sebenarnya terjadi (lebih tepatnya perasaan apa yang terjadi pada diri anak kita). Ketika emosi seorang anak diabaikan mereka akan lebih marah dan benci. Selama ini mereka berada dalam keadaan emosi negatif, semua nasihat-nasihat maksud baik kita tidak akan digubris, malah akan di “gubrak”.

Cara terbaik untuk memahami anak kita adalah, mengakui emosinya (kenali emosinya) dan beri mereka kekuatan untuk menemukan solusi atas masalah mereka sendiri. Caranya adalah:
1. Dengarkan mereka 100%, tatap matanya dengan tatapan datar atau sayang. (Berikan perhatian dan pengakuan)
Terkadang yang dibutuhkan anak hanya didengar saja, bukan solusinya. Hanya memberikan perhatian 100% kita bisa terkejut, ternyata anak mau terbuka dan mau berbagi pikiran dan perasaan. Hanya dengan berkata “hmm.. okay, begitu ya.. lalu..” Walau nampaknya sederhana, jujur ini sulit bagi kita orangtua yang terbiasa mau ambil jalur cepat alias memberikan solusi dan menyelesaikan masalah. Ketika hal itu kita lakukan, anak akan menutup diri dan menghindar bicara kepada kita. Anak hanya akan meyatakan pikiran dan perasaan yang sejujurnya tanpa takut dihakimi.
Ketika kita biarkan anak mengungkap emosi dan pikirannya dengan bebas (saat kita ada untuk memberi dukungan emosional), kita akan melihat mereka dapat menemukan solusi sendiri untuk permasalahan mereka. Kelebihan lainnya dari pendekatan ini adalah anak akan mengembangkan rasa percaya diri untuk berpikir bagi dirinya sendiri dan menghadapi tantangan – tantangan hidup.
Misal : “saya tadi berkelahi dengan Agus, disekolah”, respon kita “apa yang terjadi? Lukamu pasti sakit sekali yah.. oh, okay”
2. Mengenali dan mengambarkan emosi.
Perlu bagi kita sesaat untuk mempelajari makna dari emosi, karena ini penting bagi kita untuk bisa mencerminkan emosi anak dan mengerti dengan pasti apa yang mereka rasakan. Dengan dimengertinya perasaan mereka, maka mudah bagi mereka untuk terbuka dan bicara tentang masalah mereka. Berikut adalah emosi yang umumnya dialami oleh manusia.

Nama Emosi dan Makna-nya :
  1. Marah – Merasakan adanya ketidakadilan
  2. Rasa bersalah – Kita merasa tidak adil terhadap orang lain
  3. Takut – Kita diharapkan antisipasi karena sesuatum yang tak diinginkan bisa saja terjadi
  4. Frustrasi – Melakukan sesuatu berulangkali dan hasilnya tak sesuai harapan artinya kita harus cari cara lain
  5. Kecewa – Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
  6. Sedih – Kehilangan sesuatu yang dirasa berharga
  7. Kesepian – Kebutuhan akan relasi yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
  8. Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tak bisa dilakukan dengan baik
  9. Rasa bosan – Kebutuhan untuk bertumbuh dan mendapatkan tantangan baru
  10. Stress – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
  11. Depresi – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan

Baiklah kita mulai dengan satu kasus, jika anak Anda datang kepada Anda dan berkata “Joni tidak mau bermain bola dengan ku” apa jawab Anda? “Sini main sama papa/mama, maen sama yang lain saja ya atau ya sudah.. maen sendiri saja”. Ketiga jawaban ini sekilas adalah jawaban klasik, dan memang dibenarkan karena sering dipakai. Pertanyaan saya ada Emosi apa dibalik kata-kata anak tersebut? Betul!! KECEWA, KESEPIAN, nah kalau begitu responnya bagaimana? “Hmm.. nak kamu pengen banget ya maen sama Joni?” atau “Hmm.. kamu kesepian yah, pengen main ya?” lalu tunggu responnya, biasanya anak akan bercerita panjang lebar, kemudian solusi sebaiknya diserahkan kepada anak, caranya “lalu apa yang bisa Papa/Mama bantu buat kamu? Mau maen sama Papa/Mama? Atau ada ide lain?” Biarkan anak memilih solusi terbaik bagi dirinya. Hafalkan tabel diatas dan gunakan untuk berkomunikasi dengan anak, pahami seiap kasus yang dialami anak.
Dengan turut mengerti perasaan emosi anak dan membiarkan menemukan solusi masalahnya sendiri maka anak akan merasa dipahami dan nyaman. Serta akan tumbuh rasa percaya diri dilingkungan yang menghargai dia. Dan berikutnya akan mudah bagi anak untuk terbuka terhadap orangtuanya, dan sikap saling percaya antara orangtua dan anak akan terbentuk dengan baik.

Sampai kini, kita telah belajar bagaimana caranya agar anak terbuka dan percaya pada kita, betul? Berikutnya bagaimana caranya mengarahkan? Caranya setelah kita mendengar dan mengerti perasaan dan emosi anak, serta menanyakan solusi terbaik menurut anak (jika anak sudah mampu berpikir untuk solusi) tanyakan “bolehkah Papa/Mama usul?” setelah ada ijin dari anak maka berikan masukan yang Anda rasa paling mujarab. Terkadang cara pandang anak tidak sama dengan orangtua, kita tahu jika anak memilih solusi yang kurang tepat (menurut orangtua) dengan nilai, norma yang berlaku di lingkungan sosial maka kita bisa “menggiringnya” dengan mudah karena langkah 1 dan 2 sudah dilakukan. Tentunya dengan model komunikasi yang sopan dan tetap menghargai anak.
Pintu gerbang kekerasan hati anak akan terbuka lebar saat kita mau menerima dan mengerti anak kita, dan anak akan mempersilahkan kita masuk dan bertamu didalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ditempat itulah kita dapat meletakan pesan, arahan dan masukan positif bagi kebaikan masa depan anak.
Saya paham cara ini butuh waktu, semua solusi cerdas untuk meningkatkan kualitas keluarga butuh waktu. Ada namanya “waktu tunggu” untuk suatu hasil yang istimewa. Masakan yang enak dan sehat butuh waktu dan proses didapur, tidak sekian detik jadi. Nah kualitas apa yang kita mau untuk keluarga kita?

CARA MUDAH PERKALIAN

Cara Lain Menghitung Perkalian dengan Mudah

Bagi sebagian anak matematika adalah pelajaran yang sangat menakutkan. Bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun banyak yang menghindari matematika. Seperti sahabat saya beberapa waktu lalu yang stress hanya gara-gara nemu soal matematika saat mengikuti test tertulis seleksi penerimaan pegawai. Padahal hanya soal-soal statistik sederhana untuk mencari mean, modus dan median, tapi benar-benar membuat dia putus asa dan begitu pesimis kalau dia nggak bakalan diterima bekerja.

Matematika mempunyai jenjang dan aturan pemahaman yang jelas. Seorang siswa kelas 4 SD akan mengalami kesulitan mempelajari matematika jika materi pelajaran kelas 1, 2, dan 3 tidak dikuasai dengan baik. Penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian pecahan dan juga dasar-dasar perhitungan yang lain harus dapat dikuasai siswa dengan baik agar siswa yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan yang lebih besar pada tingkat selanjutnya.

Kunci utama matematika sesungguhnya adalah kecermatan. Lewat kecermatan inilah kita bisa menentukan, mana dan di mana jalan keluar yang terbaik untuk menjawab soal.

Perkalian Angka antara 11 sampai 15

Formasi Jari untuk angka 11 sampai 15

Perhatikan formasi jari untuk angka 11 sampai dengan angka 15 diatas. Dengan formasi jari tersebut kita akan dapat menyelesaikan soal perkalian 11 sampai 15 dengan mudah dan sangat cepat.

Contoh pengoperasian perkalian

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa perkalian angka antara 11 sampai 15 dapat kita selesaikan dengan mudah. Kita hanya memposisikan jari seperti formasi di gambar pertama.

Contoh untuk soal 13 X 12

Langkah-langkahnya:

1. Posisikan Jari formasi 13 dan 12

2. Tulis angka 100

3. Jumlahkan jari-jari yang berdiri kiri ada 3 dan di kanan ada 2, dalam puluhan jadi jumlahnya 50

4. Kalikan angka-angka satuannya. Dari angka 13 dan 12 maka satuannya adalah 3 dan 2. Jadi hasil kalinya adalah 6

5. Jumlah keseluruhan hasil 100 + 50 + 6 = 156

Begitupun juga untuk soal nomor 2 diatas. Jika anak telah paham tidak perlu lagi menulis langkah-langkahnya hanya melihat formasi jari anak sudah mengetahui jumlahnya.

Perkalian angka “11 sampai 15″ dengan angka “16 sampai 20″

Formasi Jari untuk Angka 16 sampai 20

Formasi jari untuk angka 16 sampai 20 sama dengan formasi jari untuk angka 11 sampai 20. Untukpengoperasian kita lihat contoh gambar berikut ini.

Pengoperasian perkalian angka 11-15 dengan angka 16-20

Langkah-langkah pengoperasian hampir sama dengan perkalian angka 11 sampai 15. Yang membedakan hanya dilangkah ke 2.

Contoh 1 dalam gambar 16 X 11

langkah-langkahnya:

1. Posisikan Jari formasi 16 dan 11

2. Tulis angka 150

3. Jumlahkan jari-jari yang berdiri kiri ada 1 dan di kanan ada 1, dalam puluhan jadi jumlahnya 20

4. Kalikan angka-angka satuannya. Dari angka 16 dan 11 maka satuannya adalah 6 dan 1. Jadi hasil kalinya adalah 6

5. Jumlah keseluruhan hasil 150 + 20 + 6 = 176

Dan untuk soal nomor duapun sama pengoperasiannya.

*) catatan jika angka 20, maka pada langkah ke 4 satuannya bukan 0 melainkan 10.

Perkalian Angka 16 sampai 20

Pada perkalian angka ini formasi tetap seperti pada formasi jari diatas. (Lihat gambar ke-3). Pengoperasiannya juga hampir sama. Kita lihat dalam gambar.

Pengoperasian perkalian angka 16 sampai 20

Penjelasan untuk contoh di gambar 17 X 17

Langkah-langkahnya:

1. Posisikan Jari formasi 17 dan 17

2. Tulis angka 200

3. Jumlahkan jari-jari yang berdiri kiri ada 2 dan di kanan ada 2, dalam puluhan jadi jumlahnya 40

4. Kalikan angka-angka satuannya. Dari angka 17 dan 17 maka satuannya adalah 7 dan 7 Jadi hasil kalinya adalah 49

5. Jumlah keseluruhan hasil 200 + 40 + 49 = 289

*) catatan jika angka 20, maka pada langkah ke 4 satuannya bukan 0 melainkan 10.

Perkalian untuk Angka 21 sampai 25

Formasi Jari Untuk Angka 21 sampai 25

Formasi Jarinya pun tetap sama dengan formasi sebelumnya pada perkalian 11 sampai 20. Contoh pengoperasian bisa dilihat dari gambar berikut ini.

Pengoperasian perkalian angka 21 sampai 25

Untuk penyelesaian soal seperti gambar diatas. Langkah-langkahnya pun pada dasarnya sama dengan yang kemarin
Untuk penyelesaian soal pertama 22 X 22
langkah-langkahnya
1. Posisikan Jari formasi 22 dan 22
2. Tulis angka 400
3. Jumlahkan jari-jari yang berdiri kiri ada 2 dan di kanan ada 2 dan kalikan 2, dalam puluhan jadi jumlahnya 40 X 2 = 80
4. Kalikan angka-angka satuannya. Dari angka 22 dan 22 maka satuannya adalah 2 dan 2. Jadi hasil kalinya adalah 4
5. Jumlah keseluruhan hasil 400 + 80 + 4 = 484
Begitupun penyelesaian soal kedua. Sama caranya dengan langkah-langkah diatas

Perkalian Angka 21 sampai 25 dengan angka 26 sampai 30
Untuk perkalian antara angka 21 sampai 25 dengan angka 26 sampai 30 kita perhatikan formasi jari untuk angka 26 sampai 30.

Formasi Jari untuk Angka 26 sampai 30

Contoh pengoperasian perkalian angka 21-25 dengan angka 26-30 bisa kita lihat dengan memperhatikan gambar dibawah ini.

Contoh Pengoperasian perkalian angka 21-25 dengan angka 26-30

Penjelasan dari contoh soal tersebut diatas adalah sebagai berikut. Untuk soal pertama dalam contoh 22 X 27
langkah-langkahnya
1. Posisikan Jari formasi 22 dan 27
2. Tulis angka 500
3. Jumlahkan jari-jari yang berdiri kiri ada 2 dan di kanan ada 2 dan kalikan 2, dalam puluhan jadi jumlahnya 40 X 2 = 80
4. Kalikan angka-angka satuannya. Dari angka 22 dan 27 maka satuannya adalah 2 dan 7. Jadi hasil kalinya adalah 14
5. Jumlah keseluruhan hasil 500 + 80 + 14 = 594

Perkalian Angka 26 sampai 30
Untuk formasi jari mengikuti gambar ke 3. Formasi jari untuk angka 26 sampai 30. Contoh pengoperasian bisa kita lihat juga pada gambar dibawah ini.

Pengoperasian Perkalian Angka 26 sampai 30

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan cara penyelesaian perkalian angka antara 26 sampai 30. Pada dasarnya sama yang berbeda hanya pada langkah ke-2.
Untuk contoh soal pertama 27 X 27
langkah-langkahnya
1. Posisikan Jari formasi 27 dan 27
2. Tulis angka 600
3. Jumlahkan jari-jari yang berdiri kiri ada 2 dan di kanan ada 2 dan kalikan 2, dalam puluhan jadi jumlahnya 40 X 2 = 80
4. Kalikan angka-angka satuannya. Dari angka 27 dan 27 maka satuannya adalah 7 dan 7. Jadi hasil kalinya adalah 49
5. Jumlah keseluruhan hasil 600 + 80 + 49 = 729

Semoga bermanfaat

SAINS Kelas III











PERKENALAN

Selamat Datang teman-teman di blog ini..
Perkenalkan saya Mr. ME salah satu pengajar di SDN SETONO NO.95 Surakarta.
Mungkin terdengar masih awam tentang SDN SETONO NO.95 Surakarta.
SDN SETONO NO.95 Surakarta terletak di Pinggiran wilayah Surakarta yang berbatasan dengan wilayah Sukoharjo.
Walaupun belum menjadi SD Unggulan tapi kami optimis akan menjadi SD Unggulan dalam bidang Iptek, Seni, Budaya, maupun Akhlak Perilaku..
 Doakan dan dukung selalu SDN SETONO NO.95 Surakarta bisa menggapai cita-cita demi Kemajuan Bangsa Indonesia..
Amiin